Sabtu, 08 September 2012

Matah Ati, Istri Pangeran Sambernyowo

Wonogiri – Sosok Raden Ayu Matah Ati yang juga disebut Matah Ati saja tak bisa dilepaskan dari sepak terjang Pangeran Sambernyowo (Raden Mas Said). Pasalnya, Matah Ati merupakan istri tercinta Pangeran Sambernyowo.
Matah Ati terlahir dengan nama Rubiyah. Dia adalah anak perempuan Kyai Kasan Nuriman atau Kyai Matah, seorang ahli agama di Dusun Puh Kuning. Kyai Kasan Nuriman merupakan keluarga besar priyayi di Keraton Kasultanan Pajang, dan masih memiliki garis keturunan dengan Raja Kasultanan Pajang IV. Dia juga guru spiritual Pangeran Sambernyowo.
Pertemuan Matah Ati dengan Raden Mas Said terjadi secara tidak sengaja. Ketika itu Raden Mas Said tengah menonton pertunjukan wayang kulit di Dusun Bantengan sebelah utara Puh Kuning. Terlihat olehnya seorang gadis cantik dengan wajah begitu anggun duduk di dekat kelir wayang.
Lantaran penasaran, dirinya diam-diam menyobek kain yang dikenakan si gadis. Usai pentas wayang, para punggawanya disuruh mencari gadis dengan kain yang tersobek. Tak menunggu lama akhirnya ditemukan gadis yang dimaksud. Dia adalah Rubiyah. Dan Pangeran Sambernyowo kaget sebab tidak menyangka gadis yang ditaksirnya adalah putri Kasan Nuriman alias sang guru spiritualnya. Akhirnya tanpa menunggu lama segera dilamarlah Rubiyah.
“Setelah menjadi isteri Pangeran Sambernyowo, Rubiyah diganti namanya menjadi Raden Ayu Matah Ati, karena dia adalah anak Kasan Nuriman atau Kyai Matah, dan nama Dusun Puh Kuning dijadikan Dusun Matah,” terang Juru Kunci Sendang Siwani Matah, Supardi, Sabtu (8/9).
Kini Dusun Matah berada di wilayah administratif Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Tepatnya, termasuk di Desa Singodhutan. Sendang Siwani yang terkenal sebagai tempat ziarah itu juga berada di Dusun Matah.
Seperti diberitakan sebelumnya, selama tiga malam, Sabtu hingga Senin (8-10/9), di Pamedan Mangkunegaran diselenggarakan Pagelaran Tari Matah Ati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar